TOPIK V
PENGAMATAN TRIKOMATA
A. Dasar Teori
Trikomata
(jamak: trichomata) berasal dari kata
Yunani yang berarti “rambut-rambut yang
tumbuh “ bahwa trikoma ini berasal dari sel-sel jaringan epidermis maupun
jaringan dibawah epidermis (emergens)
yang susunan, bentuk, serta fungsinya memang berbeda-beda.
Trikomata
terdapat pada hampir semua organ tumbuh-tumbuhan yang terletak pada
epidermisnya selama organ-organ itu hidup aktif. Disampibng itu terdapat juga
trikoma yang waktu hidupnya hanya sebentar. Trikoma yang seperti ini biasanya
tumbuh lebih dahulu, menjelang atau dalam hubungan dengan pertumbuhan organ
pertumbuhannya.
Berdasarkan
bentuknya, trikoma berbentuk seperti bintang, palu, jarum, mozaik, dan benang.
Ditemukan pada berbgai organ tumbuhan daun, bunga, buah, batang. Trikoma ada
yang menghasilkan getah berupa asam organik sehingga mengeluarkan aroma
tertentu.
Kalau
diperhatikan dari susunannya, maka akan didapatkan trichoma yang terdiri dari
satu sel (unicellular), dan yang
multiseluler (multicellular). Yayan
Sutrian (2004) dalam Pengantar Anatomi
Tumbuh-tumbuhannya menjelaskan bahwa :
1. Unicellular umumnya
tidak bercabang, tetapi ada kalanya pula bercabang meski jarang terjadi.
2. Multicellular
terdiri dari satu deretan sel atau beberapa lapisan sel, bercabang seperti
pohon-(dendroid) atau dapat juga mempunyai cabang yang memanjang dan mendatar- (“stellate hairs”).
Menurut
Netolitzky dalam Yayan Sutrian (2004), trichomata yang multiseluler terdiri
dari :
a) Bagian
kaki yang dikitari oleh sel-sel epidermis, dan
b) Bagian
badan yang menonjol kepermukaan epidermis.
Adapun bentuk sel-sel epidermis yang mengitari bagian
kaki terkadang mempunyai bentuk yang berbeda degan bentuk sel epidermis
umumnya. Terkadang trichoma ini juga berbentuk pendek yang tampak berupa
penonjolan-penonjolan pada permukaan epidermis, bagaikan bukit-bukit kecil.
Oleh para ahli bagian trichoma seperti ini disebut Papilla. Papila merupakan alat sekresi yang biasanya mengeluarkan
semacam lendir. Papila yang tidak mengeluarkan sejenis lendir melainkan hanya
mengeluarkan air, disebut Papullae.
Kegunaan
trikoma dalam taksonomi cukup dikenal. Kadang-kadang famili tertentu dapat
dikenal dengan mudah dari macam trikomanya. Menurut Estiti B. Hidayat (1995),
trikoma dapat dibagi menjadi beberapa jenis :
1. Trikoma
yang tidak menghasilkan sekret
2. Trikoma
yang menghasilkan sekret.
B. Tujuan Pratikum
1.
Mahasiswa dapat membuat preparat
jaringan tanaman dan melakukan pengamatan dengan mikroskop
2.
Mahasiswa dapat melakukan pengamatan
preparat trikomata dengan menggunakan mikroskop
3.
Mahasiswa dapat membedakan bentuk
trikomata dari masing-masing daun
C. Alat dan Bahan
a.
Alat
1. Mikroskop
2. Kaca benda
3. Kaca penutup
b.
Bahan
1. Daun Labu(Cucurbita moschata),Daun Durian(Durio
zibethinus),
Daun Keres ( Cerres montingia),Daun Terong (Solanum melongena),
Daun Kacang Panjang,
dan Daun Timun.
2. Kutek bening
3. Isolasi
bening
D.
Cara Kerja
Pembuatan preparat untuk
pengamatan trikomata dilakukan dengan metode trikomatal printing (Perdani,
2007) yaitu permukaan bawah daun diolesi kutek bening dan dibiarkan mengering.
Kemudian kutek dikelupas menggunakan isolasi dan diletakkan di atas gelas
benda. Preparat diamati dibawah mikroskop cahaya dengan perbesaran 400 kali.
Amati bentuk trikomata, gambar, dan beri keterangan.
E.
Hasil Pengamatan
a.
Hasil Pengamatan Trikomata Pada Daun Durian (Durio zibethinus)
Gambar Hasil Pengamatan
|
Gambar Studi Literatur
|
![]()
Sumber : Dari
Pengamatan
Perbesaran : 10
X 10
Jenis
Trikomata : Aglanduler
Bentuknya
: Bintang Berduri
|
![]()
Sumber: Praktikum
anatomi tumbuhan //biologi D3.fakultas sains dan teknologi//universitas
Airlangga
|
b. Hasil Pengamatan Trikomata Pada Daun
Terong (Solanum melongena)
Gambar Hasil Pengamatan
|
Gambar Studi Literatur
|
![]()
Sumber : Dari
Pengamatan
Perbesaran : 10
X 10
Jenis Trikomata
: Non Glandular
Bentuknya : Stellata
|
![]() |
c.
Hasil Pengamatan Trikomata Pada Daun Keres
Gambar Hasil Pengamatan
|
Gambar Studi Literatur
|
![]()
Perbesaran : 40
X 10
Jenis Trikomata
: Glanduler
Bentuknya : Tonjolan Kecil
|
Histologi Tumbuhan
(Epidermis & Derivatnya)
|
d.
Hasil Pengamatan Trikomata Pada Daun Kacang Panjang
Gambar Hasil Pengamatan
|
Gambar Studi Literatur
|
![]()
Sumber : Dari
Pengamatan
Perbesaran : 40
X 10
Jenis Trikomata : Galanduler
Bentuknya : Bentuk Rambut
|
![]()
Sumber: Praktikum
anatomi tumbuhan //biologi D3.fakultas sains dan teknologi//universitas Airlangga
|
e.
Hasil Pengamatan Trikomata Pada Daun Timun
Gambar Hasil Pengamatan
|
Gambar Studi Literatur
|
![]()
Sumber : Dari
Pengamatan
Perbesaran : 40
X 10
Jenis Trikomata : Galanduler
Bentuknya : Seperti Jarum
|
Sumber Studi Literatur: Biology, Solomon
|
f.
Hasil Pengamatan Trikomata Pada Daun Labu
Gambar Hasil Pengamatan
|
Gambar Studi Literatur
|
![]()
Sumber : Dari
Pengamatan
Perbesaran : 40
X 10
Jenis Trikomata : Tipe Tanduk
Bentuknya : seperti timbangan
|
|
F.
Pembahasan
a.
Pembahasan Trikomata
Pada Daun Durian (Durio zibethinus)
Pada pratikum pengamatan
trikomata pada daun durian (Durio zibethinus)
dengan mengambil bagian belakang tepi daunnya, yang menggunakan perbesaran
10 x 10 dapat diperoleh hasil bahwa : pada daun durian (Durio zibethinus) memiliki jenis trikoma aglanduler yang berbentuk bintang
berduri. Trikomata Aglanduler adalah trikomata yang tidak memiliki kelenjar
untuk pengeluaran sekret, contohnya pada daun durian (Durio zibethinus). Daun durian (Durio
zibethinus) selnya termasuk multiseluler karena berjumlah banyak. Didalam
selnya tidak ditemukan adanya sistolit, sehingga termasuk dalam trikoma
nonglanduler. Selain itu juga ditemukan trikoma bentuk bintang multiseluler,
yang didalamnya tidak ditemukan adanya sistolit juga.
b.
Pembahasan Trikomata Pada Daun Terong (Solanum
melongena)
Pada pratikum pengamatan
trikomata pada daun terong ungu (Solanum melongena) dengan mengambil
bagian belakang tepi daunnya, yang menggunakan perbesaran 10 x 10 dapat
diperoleh hasil bahwa : Spesies Solanum melongena atau biasa disebut
tanaman terong ini memiliki jenis trikoma non glandular berbentuk stellata
dengan banyak lengan pada daunnya, dimana rata-rata terdiri dari 7-8 lengan. Temuan
ini diperkuat dengan hasil penelitian Harisha (2013) bahwa pada genus solanum (Solanum
xantocarpum dan Solanum indicum) telah ditemukan jaringan trikoma
yang berjenis non glandular dengan bentuk stellata atau dikatakan menyerupai
bintang pada organ daunnya.
Keragaman
jenis serta bentuk dari trikoma yang ditemukan memiliki keterkaitan dengan
fungsi trikoma yang merupakan derivate epidermis sebagai pelindung organ daun.
Seperti yang ditulis oleh (Fahn, 1979) bahwa masing-masing trikoma mempunyai
fungsi yang berbeda, trikoma non-kelenjar antara lain berfungsi sebagai
penghalang masuknya pathogen melalui stomata, sedangkan trikoma kelenjar
berfungsi mengeluarkan metabolit sekunder. Bentuk, ukuran serta kerapatan
bentuk serta jenis trikoma juga mempengaruhi terhadap fungsi dari trikoma dalam
perlindungan organ daun suatu tanaman. Dikatakan bahwa trikoma pada jaringan
epidermis mempunyai sifat khusus sebagai daya pertahanan dari serangga
ditentukan oleh adanya kelenjar (glandula) atau tidak (non sekretori), kerapatan,
panjang, bentuk, dan ketegakan trikoma (Suharsono, 2009).
c.
Pembahasan Trikomata Pada Daun Keres ( Cerres montingia)
Pada
pratikum pengamatan trikomata pada daun Keres ( Cerres montingia) dengan mengambil bagian belakang tepi daunnya,
yang menggunakan perbesaran 40 x 10 dapat diperoleh hasil bahwa : pada daun
Keres ( Cerres montingia) memiliki
jenis trikomata glanduler. Trikomata glanduler adalah trikomata yang memiliki
kelenjar untuk pengeluaran sekret. Trikoma ini disebut juga trikoma granduler,
mengeluarkan sekret berbagai bahan antara lain larutan gum, larutan gula, dan
terpentin.
Trikoma
granduler dapat tersusun oleh satu sel atau banyak sel. Trikoma granduler yang
tersusun atas satu sel merupakan tonjolan kecil disebut papula atau dapat
berupa sel yang panjang. Tipe kedua yang trikoma granduler terdiri atas tangkai
dan kepala yang tersusun dari satu atau banyak sel. Sel kepala merupakan bagian
sekretoris trikoma.
d.
Pembahasan Trikomata Pada Daun Kacang
Panjang
Pada
pratikum pengamatan trikomata pada daun kacang panjang dengan mengambil bagian
belakang tepi daunnya, yang menggunakan perbesaran 40 x 10 dapat diperoleh
hasil bahwa daun kacang panjang memiliki trikoma bentuk rambut, dengan sel
kepalanya yang berjumlah lebih dari satu. Sehingga termasuk dalam multiselulr.
Kedua bentuk trikomata ini termasuk galanduler karena memiliki sistolit di
dalamnya.
e.
Pembahasan Trikomata Pada Daun Timun
Pada
pratikum daun timun dengan
perbesaran 40 x10 diperoleh
pengamatan sebagai tanaman menjalar, terlihat
bagian trikomata berbentuk jarum yang
uniseluler atau bersel satu dan sel epidermis, Unicellular umumnya tidak bercabang, tetapi ada
kalanya pula yang bercabang meski jarang terjadi, rambut bersel
satu atau bersel banyak dan tidak pipih, misalnya pada Lauraceae, Moraceae,
Triticum, Pelargonium dan Gossypium. Pada Gossypium, serat
kapas merupakan rambut epidermis bersel satu (Yayan
Sutrian, 2004)
f.
Pembahasan Trikomata Pada Daun Labu
Pada
pratikum pengamatan trikomata daun labu dengan mengambil bagian belakang tepi
daunnya, dengan perbesaran 10 x 10 dapat diperoleh bahwa pada daun labu (Cucurbita muschata) jenis trikomata yaitu tipe tanduk yang berbentuk seperti timbangan.
Daftar
Pustaka
Suharsono.
2009. Hubungan Kerapatan Trikoma dengan Intensitas
Serangan Penggerak Tanaman Polong Kedelai. Malang.
Unpublish
Harisha,
CR. & Jani, S. 2013. Pharmaconostical Study on Trichomes
of Solanaceae and its Significance.
Jamnagar : IPGT & RA
Gujarat Ayurved University
Yayan,
Sutrian. 2004. Anatomi Tumbuhan. Bandung: ITB
Hidayat,
Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB
Fahn, A. 1982. Anatomi
Tumbuhan. Yogyakarta : Gajah mada University
Blackjack and Roulette by Casino Tycoon - Mapyro
BalasHapusGet 순천 출장마사지 directions, reviews and information 군포 출장마사지 for Blackjack and Roulette by Casino Tycoon 전주 출장마사지 in Las Vegas, NV. 안산 출장샵 Casino Tycoon in the Encore. 구리 출장마사지